KATA PENGANTAR
Puji syukur Saya limpahkan atas
kehadiran Tuhan semesta alam, Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang telah melimpahkan
segala karunia rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga, pembuatan makalah ini dapat
kami selesaikan dengan sebaik-baiknya.
Shalawat serta salam pun selalu tercurah kepada junjungan kita,
baginda Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, yang dengan
kehadirannya Islam dapat sampai kepada kita hari ini
Proses pembuatan makalah dengan tema
“Ada Apa Dengan DPR?” ini pun dapat berjalan dengan baik dan lancar. Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu, Saya
menyampaikan maaf jika ada beberapa kesalahan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua. Yang sempurna datang dari Allah, sementara manusia
hanyalah tempat salah.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………… 1
Daftar Isi……………………………………………………………………. 2
Latar Belakang Masalah………………………………………………….… 3
Teori/Konsep………………………………………………………………... 4
Pembahasan
Masalah………………………………………………………... 5
Kesimpulan dan
Saran………………………………………………………. 6
Daftar
Pustaka………………………………………………………………. 7
LATAR BELAKANG
MASALAH
Apakah yang didapat jika anggota DPR saat ini yang
katanya terhormat, tetapi malah tidak tahu aturan? Selain itu, mereka justru malah membuat
keributan disaat jalannya sidang paripurna berlangsung. Sedangkan aturan pun
sudah dibuat, namun itulah mereka yang tidak punya etika, peristiwa ini
sangatlah berkaitan dengan Pelemahan Ideologi.
Peristiwa keributan ini terjadi di Jakarta tepatnya
Gedung MPR pada hari Rabu,1 Oktober 2014. Meskipun sudah berpengalaman,tiga
fraksi PDIP ini justru terlihat seperti tidak paham akan tata tertib
persidangan Paripurna DPR. Tiga fraksi PDIP ini juga sering melakukan interupsi
secara berlebihan pada saat sidang berlangsung.
Efeknya, peristiwa
tersebut pun menimbulkan efek negatif kepada masyarakat. Cenderung masyarakat
akan bertanya-tanya “mana wibawa anggota DPR?”, “mana cirikhas anggota DPR yang
katanya terhormat?” dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang muncul
dari benak masyarakat tentang peristiwa ini.
Berikut adalah 3 nama
Fraksi PDIP yang membuat kerusuhan pada sidang Paripurna beberapa saat yang
lalu.
-
Masinton Pasaribu
-
Adian Napitupulu
-
Arif Wibowo
TEORI/KONSEP
Anggota
DPR adalah sebuah anggota yang dipayungi oleh sistem pemerintahan
ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat, dan mereka
ditugaskan untuk melindungi dan maengayomi rakyatnya, sehingga rakyat merasa
aman, tentram dan nyaman.
DPR terdiri atas anggota partai politik peserta yang
dipilih melalui pemilihan umum. Namun ada beberapa perubahan, akibat rapat
Paripurna beberapa saat yang lalu, ketika itu sedang membahas “pemilihan
anggota DPR langsung/tidak langsung”, perubahannya sedikit mencolok yaitu
pemilihan anggota DPR secara tidak langsung, yang artinya tidak dipilih oleh
masyarakat melainkan melalui anggota DPR sebelumnya.
PEMBAHASAN MASALAH
Sungguh sangat disayangkan, anggota DPR yang sebelumnya
dipuji berkat kinerjanya, saat ini sedang mendapat kritikan tajam dari
masyarakat. Bagaimana tidak, tiga anggota DPR ini membuat kericuhan pada saat
sidang paripurna berlangsung beberapa saat lalu.
Setelah diselidiki, akar penyebab terbakarnya emosi dari
ketiga Fraksi tersebut adalah kesalah pahaman yang terjadi di antara anggota
fraksi yang lain.
Memang sejak awal fraksi partai
pimpinan Megawati Sukarnoputri itu memang tidak setuju dengan penetapan pimpinan
DPR yang dilaksanakan pada malam tersebut. Iya memang Sebelum saat sidang
paripurna DPR dimulai, mayoritas anggota partai koalisi PDIP tidak hadir di
ruangan rapat diruang Paripurna.
Sambil menunggu kehadiran partai
koalisi yang digawangi PDIP itu, rapat paripurna DPR untuk penetapan pimpinan
DPR itu terpaksa harus diskors selama 30 me nit.
“Supaya adil, rapat kita skors selama 30 menit. Tapi sambil kita hubungi apakah
hadir atau tidak,” kata pimpinan rapat Paripurna DPR, Popong Djunjunan, saat rapat
peripurna, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (1/10/2014).
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah saya amati, peristiwa tesebut terjadi karena
Fraksi partai pimpinan Megawati Sukarnoputri itu tidak menyetujui dengan sidang
Paripurna yang dilaksanakan pada malam tersebut, saya kurang mengetahui dengan
jelas mengapa partai PDIP tidak menyetujui dengan adanya sidang di malam itu.
Karena di berbagai media manapun tidak ada yang memberi tahu alasan mengapa
PDIP tidak ingin menghadiri sidang pada malam itu.
Saran saya ialah, harusnya mereka (Fraksi PDIP) bisa
menjaga perilaku, pola fikir dan sikap mereka, tidak sepantasnya mereka
membanting meja persidangan hanya karena perbedaan pendapat yang terjadi.
Karena mereka adalah orang-orang yang dipilih masyarakat untuk membangun
Indonesia yang lebih maju. Mereka juga adalah orang-orang yang berpendidikan
tinggi dan juga dipandang tinggi oleh masyarakat.
“Mau dibawa kemana wajah DPR?” mereka seharusnya malu
dengan perbuatan mereka, karena itu merupakan pelemahan ideologi. Padahal,
anggota DPR juga lah yang membuat ideology, tetapi mengapa mereka juga yang
merusaknya?.
DAFTAR PUSTAKA
http://silontong.com, Selasa, 11:23, 03, November 2014
http://id.wikipedia.org, Selasa, 11:46, 03, November 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar